Minggu, 21 Juni 2015

PERAN SEKTOR LUAR NEGERI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Hubungan kerja sama dalam bentuk perdagangan ini sangat dibutuhkan semua negara, baik negara berkembang maupun negara maju, karena tidak semua negara menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan rakyatnya. Maka negara tersebut butuh melakukan hubungan internasional, negara melakukan ekspor impor barang. Jika suatu Negara ingin mencapai kemakmuran, maka mutlak negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan Negara lainnya. Perdagangan internasional sangatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi mengingat kemampuannya memperluas kemungkinan konsumsi suatu negara. 

Perdagangan merupakan suatu usaha jasa perantara, yang menghubungkan produsen komoditas tertentu kepada konsumennya. Dengan melakukan spesialisasi di bidang tertentu yang tingkat produktivitasnya tinggi,
setiap negara dapat mengkonsumsi lebih banyak barang maupun jasa daripada memproduksi segala sesuatu sendiri. Perdagangan luar negeri merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dulakukan antara penduduk suatu negara dengan negara lain. Perdagangan internasional ekspor dan impor adalah kegiatan yang dijalankan eksportir maupun produsen eksportir dalam transaksi jual beli suatu komoditi dengan negara asing. Kemudian penjual dan pembeli yang lazim disebut sebagai eksportir dan importer, melakukan pembayaran dengan valuta asing. Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang harus dikorbankan atau dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing (dolar). sehingga dengan kata lain jika kita gunakan contoh rupiah dan dolar maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu unit dolar dalam kurun waktu tertentu.

Masalah kurs valuta asing mulai muncul ketika transaksi ekonomi sudah mulai melibatkan dua negara (mata uang) atau lebih, tentunya sebai alat untuk menjembatani perbedaan mata uang dimasing-masing negara. Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menyukai dan membutuhkan barang luar negeri, maka kebutuhan akan mata uang valuta asing akan semakin banyak pula untuk mendapatkan barang luar negeri tersebut. Karena permintaan semakin banyak, secara grafik, kurva permintaan akan dolar akan semakin bergeser ke kanan dari keseimbangannya. Akibatnya nilai rupiah mengalami penurunan, atau semakin banyak rupiah yang harus dikorbakan untuk mendapatkan valuta asing tersebut. Kurs juga sangat dipengaruhi oleh pasar bebas, karena konsepnya kurs asing terjadi karena ada hubungan perekonomian antara suatu negara dengan negara lain, disebut sebagai pasar bebas. Pemerintah dapat mencampuri dalam menentukan kurs valuta asing, tujuannya adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan dampak yang buruk ke atas perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah adalah berbeda dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas. Perbedaan antara pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah dan pasar bebas, dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling sesuai untuk tujuan – tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan perekonomian.

Faktor faktor yang mempengaruhi kurs itu sendiiri misalnya rerubahan harga barang eksport dan import, pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi, perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi serta perubahan selera masyarakat terhadap komoditi luar negeri. Peran valuta asing terhadap perekonomian di indonesia adalah sangat penting. Indonesia sendiri memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya sebab tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi oleh komoditi dalam negeri. Keterbatasan ini yang membuat Indonesia harus mengimport dari negara lain. Karena valuta asing merupakan alat pembayaran antar negara. Barang dan jasa yang diimpor itu harus dibayar. Untuk pembayaran itu diperlukan valuta asing atau devisa, yaitu mata uang yang mau diterima oleh dunia internasional. Devisa itu kita peroleh dari hasil ekspor (devisa umum) atau kredit bank luar negeri (devisa kredit). Namun seringkali Indonesia membuat suatu kebijaksanaan sektor perdagangan luar negeri yang justru menimbulkan hambatan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar