Kamis, 26 Maret 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA


Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh Negara yang sedang berkembang namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. Perbedaan nya hanya terletak pada proporsi besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan yang terjadi serta tingkat kesulitan mengatasi nya sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan semakin besar pula tingkat kesulitan mengatasinya. Kemiskinan itu sendiri adalah ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin yaitu orang yang tidak sejahtera atau bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

Di Indonesia sendiri ada 2 masalah besar yang dihadapi yaitu kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Faktanya pada tahun 1976 – 1981 menunjukan tingkat kemiskinan didaerah perkotaan dan pedesaan, dengan kecenderungan angka dibawah garis kemiskinan turun lebih tajam di daerah pedesaan. Tahun 1981 diperkirakan terdapat 40.6 juta orang Indonesia dibawah garis kemiskinan, dimana 31.3 juta orang diantaranya berada di wilayah pedesaan, dan 9.3 juta sisanya ada diwilayah perkotaan. Antara tahun 1976 – 1981 itu lah yang merupakan tahun tahun bonanza minyak, penurunan angka kemiskinan rata rata pertahun menurut BPS adalah 5.6%. Setelah 1981, pendapatan Indonesia dari ekspor minyak mulai turun, dan pemerintah menghadapi serangkaian kebijakan yang didesain untuk peningkatan ekspor non minyak, melakukan verifikasi dasar pajak dalam negeri, menarik lebih banyak investasi asing, melakukan deregulasi sektor keuangan dan juga meningkatkan efisensi sektor perusahaan publik.

Tahun 1987-1996, terjadi penurunan angka garis kemiskinan yang lebih lambat. Hal ini terutama terjadi di daerah pedesaan, sedangkan pada tahun 1976-1987 jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan di daerah pedesaan menurun hampir 7% per tahun, dan antara 1987 – 1996, tingkat penurunan angka kemiskinan tiap tahun melambat menjadi hanya sekitar 3% per tahun. Antara tahun 1993 dan 1996, hasil Gini koefisien terhadap pengeluaran per kapita di daerah perkotaan Indonesia meningkat 0,33- 0,36; di daerah pedesaan meningkat hanya sedikit, dan tetap jauh lebih rendah dari daerah perkotaan. Peningkatan kemiskinan relatif di daerah daerah pedesaan juga jauh lebih rendah. Pada tahun 1996, jumlah penduduk di desa yang pengeluarannya di bawah setengah pengeluaran rata-rata, mencapai setengah dari jumlah penduduk di perkotaan. Ada juga bukti bahwa sejak pertengahan 1980-an mekanisme yang mempromosikan sebuah distribusi pendapatan yang egaliter di daerah pedesaan, mungkin berjalan kurang efektif di bandingkan pada dekade 1975-1985. 

Pengalaman dari tahun 1987-1999 menunjukan bahwa elastisitas kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi menurun di Indonesia. Dengan kata lain, pertumbuhan yang cepat pada tahun 1987-1999 disertai dengan peningkatan ketidakmerataan, terutama di daerah perkotaan, dan peningkatan ketidakmerataan ini mengurangi dampak pertumbuhan pada penurunan tingkat kemiskinan. Pada tahun 1996, 43% dari penduduk miskin berada di luar Jawa dan Bali. Lebih dari 20% berada di Kalimantan, Sulawesi dan kepulauan bagian timur (NTT, NTB, Timor Timur dan Maluku). Tampaknya masih banyak yang meragukan teori yang mengatakan bahwa sektor pertanian yang relative terbelakang ditambah lagi dengan kepemilikan tanah yang sempit merupakan faktor utama yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan di daerah pedesaan. Kemudian setelah perkembangan jaman dari yang sudah sudah pada tahun 2011 hingga 2012 cenderung menurun. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 29.13 juta orang yang berkurang 0.89 juta orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada tahun 2011 yang berjumlah 30.02 juta orang. Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama tahun 2011 – 2012 penduduk miskin di daerah perkotaan dan pedesaan masing masing turun 399.5 ribu orang dan 487 ribu orang.

Upaya pengentasan kemiskinan di daerah akan dapat terwujud bila terbangunnya serta melembaganya jaringan komunikasi, koordinasi dan kerjasama dari tiga pilar yang ada di daerah, yaitu Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan kelompok peduli (LSM, swasta, perguruan tinggi, ulama/tokoh masyarakat, dan pers).

PETA PEREKONOMIAN INDONESIA


Di lihat dari letak astronomis Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Dengan kondisi iklim yang seperti itu menyebabkan bebarapa produk hasil bumi dan industri sangat spesifik sifatnya. Indonesia sendiri perlu usaha untuk memanfaatkan keunikan produk negaranya tersebut untuk memenangkan persaingan pasar lokal maupun dunia. Pengaruh musim tersebut juga menyebabkan Indonesia menjadi negara agraris. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak menghasilkan beras, sayur sayuran, jagung, buah buahan, gula, karet dan lain lain yang sangat berguna untuk kemakmuran dan keberlangsungan penduduk Indonesia juga menjadi peluang untuk berperan serta dalam perdagangan Internasional. Kemudian dengan adanya pergantian musim itu Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tiga daerah waktu yaitu WIT, WIB, dan WITA.

Lalu di lihat dari letak geografis nya Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat strategis dan penting dalam kaitan nya dengan perekonomian Indonesia yang berada pada persimpangan lalu lintas dunia. Letak geografi tersebut yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya. Kemudian berdasarkan letak geologinya kepulauan Indonesia dapa dikategorikan menjadi 3 daerah yaitu daerah dangkalan Sunda, daerah dangkalan Sahul, dan daerah antara Sunda dan dangkalan Sahul. Dilihat dari segi jalu pegunungan yang ada Indonesia terletak antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia dibagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik.

Indonesia kaya akan sumber daya alam terutama yang terdapat di bawah laut. Segala rempah rempah dijadikan sumber kekayaan Indonesia itu sendiri. Banyak nya hasil tambang itu sendiri menjadi sebuah peluang bagi Indonesia yang dapat menjadi sumber pendapatan dalam komoditas perdagangan. Salah satu jenis tambang di Indonesia yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi berani ditetapkan sebesar 7.5%. Meskipun sebenarnya saat ini minyak bumi tidak menjadi andalan lagi untuk Indonesia terutama dibidang ekspor namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang sebagai salah satu devisa negara seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain sebagainya.

Oleh dikarenakan kekayaan Indonesia itu sangat berlimpah terutama keadaan geografis nya tersebut lah yang bisa menjadikan kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan Indonesia, namun sebaliknya bisa menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia. Mengapa demikian ? karena sumber daya yang ada di setiap pulau Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja, dan pula banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dari pihak pihak yang tidak berhak mendapatkan nya.


Lalu bagaimana sih mata pencaharian masyarakat di Indonesia ? karena banyak nya hasil sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah dengan sebutan sebagai negara agraris inilah maka masyarakat di Indonesia pun memiliki berbagai macam mata pencaharian, seperti pertanian, peternakan, perikanan dan lain sebagainya. Namun faktanya hampir 70% penduduk Indonesia memilih mata pencaharian pertanian. Karena luas lahan pertanian lebih kurang 82.71% dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut lah sebagian besar digunakan untuk areal persawahan. Tetapi saja saat ini Indonesia tetap saja masih mengimpor beras dari luar negeri padahal sebagian besar lahan pertanian di Indonesia sangat berlimpah. Bukan hanya itu saja mata pencaharian di Indonesia kan kebanyakan petani, karena Indonesia masih banyak mengimpor beras dari luar negeri petani di Indonesia sangat dirugikan akan hal ini. Bukan hanya petani saja loh, pengusaha yang bergelut dalam bidang ini saja akan merugi. Lalu untuk di sektor perikanan pun, para petani yang melaut banyak mengalami salah satu kendala yaitu mahalnya bahan bakar kapal saat ini. Sedangkan buat perkebunan nya pun banyak lahan untuk berkebun yang sudah habis karena semakin banyak nya bangunan gedung gedung tinggi seperti mal, hotel, supermarket, perumahan elit dan sebagainya.

Pemerintah harusnya bekerja keras untuk memajukan lagi pertanian di Indonesia, karena Indonesia kan negara penghasil pangan terbanyak. Padahal pada tahun 80-an Indonesia menjadi negara berswambada beras. Kemudian dengan semakin banyaknya bangunan bangunan di Indonesia Pemerintah harusnya lebih bisa mengimbangi nya juga dengan kesejahteraan para petani, nelayan dan peternak pula. Namun bukan hanya pemerintah saja yang ikut andil masyakarat pun juga harus bekerja keras untuk menangani masalah ini.

PERKEMBANGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA


Hallo pembaca blogger, disini saya akan membahas mengenai perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia. Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan untuk mengetahui perekonomian suatu negara. Pembangunan ekonomi itu sendiri erat kaitan nya dengan pertumbuhan ekonomi. Sebelum nya nih yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi itu sendiri apa sih? Dari beberapa sumber itu sendiri mereka mengartikan pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dengan disertai oleh perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Lalu apa sih manfaat yang diperoleh dengan adanya pembangunan ekonomi itu ? suatu pembangunan ekonomi di suatu negara bisa saja memberikan dampak positif bagi sebuah negara. Pembangunan ekonomi bisa sajakan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nya dengan meluasnya lapangan pekerjaan, dimana peluang masyarakat akan lebih banyak sehingga mengurangi pengangguran itu sendiri.


Hal tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan di negara tersebut pula. Misalnya kemajuan dalam bidang teknologi, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan dan budaya juga berdampak baik dalam hal pembangunan ekonomi suatu negara.

Dikutib dalam surat kabar harian, presiden terbaru kita Jokowi Dodo – JK siap menyusun rencana pembangunan pemerintah. Jokowi – JK untuk pertama kalinya akan membuka gelaran musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbangnas). Gelaran ini untuk menyusun Rencana Pembangunan Nasional periode 2015-2019 atau pemerintahan Jokowi – JK. Sistem perencanaan pembangunan nasional dibuat sebagai tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarkat ditingkat pusat dan daerah.

Dalam rencana pembangunan nasional tersebut pemerintah harus bisa mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya juga untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan pengangguran, mengurangi kesenjangan sosial, keberpihakan kepada masyarakat yang masih lemah, dan menyediakan akses dari berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi sebab rakyat pun mempunyai hak, baik dalam merencanakan, melaksanakan, maupun menikmati hasil pembangunan. Pembangunan haruslah dilaksanakan oleh rakyat dan juga untuk rakyat dan oleh karenanya masalah keadilan merupakan ciri yang menonjol pula dalam pembangunan nasional.

Jadi, keberhasilan pembangunan suatu negara tidak hanya tergantung pada pemerintahan nya saja, melainkan upaya bersama antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat itu sendiri. 

Selasa, 10 Maret 2015

APAKAH INDONESIA MENGANUT SISTEM PEREKONOMIAN KAPITALISME ?


Hai blogger, welcome to my post, disini saya akan membahas tentang sistem perekonomian Indonesia. Sebenarnya sistem ekonomi itu sudah ada sejak jaman penjajahan, tetapi sistem nya itu pun selalu berubah dari jaman ke jaman. Lalu apa sih sebenernya sistem perekonomian itu ? yaitu aturan untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Lalu apa tujuan dari sistem ekonomi itu sendiri? Mungkin bisa saja membuat perekonomian negara semakin membaik. Karena dari membaiknya perekonomian itu rakyat juga dengan mudahnya melakukan segala kegiatan ekonominya dan semua kegiatan perekonomian itu dilaksanakan oleh rakyat, dan untuk rakyat namun masih dibawah pengawasan dari pemerintah sendiri.

Masyarakat juga harus memahami sistem ekonomi yang akan mereka terapkan apa lagi di negara Indonesia ini. Hal itu bisa membuat masyarakat pun tahu mana sistem yang cocok bagi mereka sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Karna masyarakat secara tidak langsung dapat membantu laju pertumbuhan ekonomi negara. Namun yang kita lihat pada masa sistem pereknomian Indonesia saat ini kenyataan nya pada masa kini Indonesia masih mengalami banyak pengangguran, kesenjangan sosial, eksploitasi besar besaran terhadap sumber daya alam, yang miskin semakin miskin, dan hanya kaum elit sajalah yang bisa berkuasa. Jika diteliti dari sinilah terlihat bahwa sistem perekonomian saat ini hampir sama dengan sistem perekonomian kapitalis. Dimana sistem ini memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap warganya untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.

Dalam perekonomian ini pula setiap warga masyarakatnya dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuan nya. Semua orang bebas untuk bersaing dalam hal berbisnis dan untuk memperoleh laba sebesar besarnya dimana semuanya bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas berbagai cara. Dalam surat kabar harian Kompas yang dilansir, ada enam sektor industri dalam hal perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan minus di tahun 2009 dimana yang mengalami pertumbuhan tersebut disebabkan oleh daya tahan industri dalam mempertahankan pangsa pasar khususnya di sektor domestik.

Diungkapkan oleh seorang ekonom Joseph A. Schumpeter sebagai sistem destruksi kreatif, dimana menurutnya "setiap perusahaan dalam pasar kecil maupun pasar kompetitif, akan selalu dapat berjalan ke arah yang lebih baik setelah restrukturisasi, yaitu dengan selalu mengadakan pergantian pekerja dan pergantian modal, karena mereka akan selalu digantikan dengan yang lebih baik. Tiap individu juga diyakini mampu menghasilkan modal sendiri, tanpa perlu mencemaskan campur tangan pemerintah". Sekilas cara pandang tersebut terlihat normal, dimana komponen pasar tersusun rapi di dalam mekanisme yang jelas, namun hasilnya akan muncul ketimpangan dan menimbulkan suatu masyarakat dimana beberapa individu akan lebih kaya dari individu lain, dan yang miskin akan semakin miskin. Begitu juga dengan semakin meningkatnya angka pengangguran dan kriminalitas serta aksi anarki dimana mana.

Maka berangkat dari kenyataan diatas, sudah saatnya ekonom - ekonom di Indonesia mencoba merajut ulang sistem ekonomi yang dijalani di Indonesia ke depan, agar rakya Indonesia pun berhak merasakan kesejahteraan nya dengan nyata. Dimana Indonesia lebih menganut sistem ekonomi mandiri yang berkeadilan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Indonesia pula.